top of page
Search

Meldi Latifah Saraswati, Kartini masa kini dengan segudang prestasi !

womenforindonesia

Meldi Latifah Saraswati merupakan founder sekaligus CEO dari Youth Break the Boundaries (YBB) Foundation kali ini mendapatkan banyak sekali penghargaan, mulai di tahun 2018 akhir mendapatkan penghargaa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai mahasiswa terbaik.

pic source : youthbreaktheboundaries.com

Sebenernya tidak ada alasan untuk tidak bisa produktif setiap harinya mungkin hanya kemauan tiap individu saja yang berbeda untuk menjadi lebih baik, karena menjadi konsisten itu tidak mudah kita juga butuh lingkungan yang terus mendukung kita dan kalau bukan kita sendiri yang beradaptasi nanti kita yang akan terbawa arus”

Pada Rapat Senat Terbuka November 2018 kembali mendapatkan panggilan sebagai Mahasiswa Teladan Mutu. Meldi sangat bersemangat tentang masalah lingkungan, pendidikan, dan kepemimpinan. Meldi Latifah Saraswati lahir di Lumajang pada tanggal 07 May 1995. Inilah kumpulan pengalaman organisasi, penghargaan, dan prestasi Meldi Latifah Sarasaswati yakni : Youth Break The Boundaries Foundation sebagai CO-Founder and Ceo pada Jun 2016-Aug 2019, Steering Committee of Youth Education and Entrepreneurship Summit, Istanbul-Turkey pada Feb 2017-Sep 2017, Finance of Youth Educational Exchange, Istanbul-Turkey pada Sep 2018-Jan 2019, Commite of International Youth Leadership and Entrepreneuship Summit, Kuala Lumpur-Malaysia pada Feb 2019-Aug 2019.[1]. Meldi memiliki banyak pengalaman seperti berkemah untuk bunga tas plastic dauru lang, guru sukarela di daerah pedesaan dan memimpin sebuah yayasan dan symposium proyek untuk membangun ide-ide baru, pewarnaan komunitas dan kesempatan untuk menciptaka koneksi penting. Pendidikan terakhir Meldi pada tahun 2015-2019 di UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. Pada saat acara wisuda 8 Agustus 2019 kemarin, perempuan yang inspiratif ini  sudah menggandeng dua penghargaan lagi yaitu lulus dengan predikat “Pujian” atau Cum-laude dan juga sebagai penyusun skripsi terbaik dengan judul “Manajemen Humas pada Masjid Jogokariyan Yogyakarta sebagai Masjid Percontohan Nasional”. Mahasiswa yang paling menonjol dari fakultas ilmu social dan humaniora, penghargaan yang diberikan oleh dekan fakultas ilmu social dan humaniora UIN


Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Nov 2018. Mahasiswa paling berprestasi di Universitas, penghargaan ini diberikan oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Okt 2018. Peserta proyek symposium dan tantangan bisnis, membuat kanvas model bisnis untuk berkontribusi di negara kita di Kuala Lumpur-Malaysia pada Feb 2017. Delegasi simposium internasional OIAA timur tengah dan Afrika, membahas tentang menuju revitalisasi nilai-nilai dan prinsip-prinsip nasional di tengah keragaman di Madinah, Saudi Arabia pada Apr 2017. Disela-sela sibuknya mengurus komunitas yang sudah hampir 3 tahun ini tidak melupakan kewajiban sebagai mahasiswa. Dia bisa mengatur kegiatannya secara seimbang baik diluar kelas maupun di dalam kelas. Mulai dari kegiatan internasional maupun nasional. Pada sore hari dia juga mengajar TPA (Taman Pendidikan Al-qur’an) di Masjid Miftahul Hasanah sebagai investasi akhirat. Kemudian dia menjadi volunteer di kegiatan berkampanye tentang sampah dan tanah bagi dunia kita, dan daur ulang tas plastik di SD NOGOPURO. Saat ditanya bagaimana bisa membagi waktu antara di dalam kelas dan luarkelas? “Kita mempunyai waktu 24 jam yang sama. Dari pagi hingga sore, saya  mengikuti kegiatan perkuliahan di hari sabtu dan minggu saya biasanya mengikuti kegiatan volunteer, seminar inspiratif maupun mengaji kitab di Masjid. Saya usahakan tetap produktif setiap harinya sehingga tidak ada waktu yang kosong terbuang sia-sia. Saat ada kesempatan untuk 75% absensi saya pergunakan dengan baik untuk meninggalkan perkuliahan dengan mengikuti kegiatanin ternasional, asalkan setelah pulang saya cepat mengejar pelajaran yang ketinggalan.


Sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak bisa produktif setiap harinya mungkin hanya kemauan tiap individu saja yang berbeda untuk menjadi lebih baik, karena menjadi konsisten itu tidak mudah kita juga butuh lingkungan yang terus mendukung kita dan kalau bukan kita sendiri yang beradaptasi nanti kita yang akan terbawa arus” begitu jawaban perempuan yang berkuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi ini. Setelah ini dia tidak berhenti disitu saja, akan tetapi dia masih mengejar mimpinya untuk bisa melanjutkan studynya di bidang Master Strategic Public Relations. So, kalau Meldi bisa seharusnya kita semua bisa girls mengejar impian kita, selama kita konsisten dan berkomitmen.

 

[1]Curriculum Vitae of Meldi Latifah.


[2]Meldi Latifah Saraswai dan Segudang prestasinya, (Sep 13, 2019) Retrived April 23, 2020 from https://youthbreaktheboundaries.com/meldi-latifah-saraswati-dan-segudang prestasinya/#about

@waaan.ty @siregarmutiara 
29 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page